Sabtu, 22 Maret 2014

melihat kehidupan dari sebuah jendela bis kota

Selamat siang para pembaca blog! bertemu lagi dengan saya (lo lagi lo lagi pat -__-)
kali ini saya akan membahas tentaaanngg..........FOTO! iyaaa foto, kenapa tentang foto? karena dosen saya yang bernama mas Seta memberi tugas yaitu pergi ke pameran UKM PhotoUp, mengabadikan salah satu foto, menjelaskan tentang teori tertentu dan tentu saja.....memasukkan nya kedalam blog.
oke saya tidak akan berpanjang lebar lagi karena panjang kali lebar sama dengan persegi panjang (emang iya? ah sudahlah)


see? itu adalah foto karya saudara Satria yang berjudul "Bermain dalam bosan". Entah mengapa dinamakan bermain dalam bosan, karena jujur saya tidak melihat sedang bermain. tapi...ahsudahlah apalah arti sebuah nama. Saya pribadi melihat foto ini seperti seorang anak kecil di dalam sebuah bis kota yang sedang dalam kesepian karena dari sudut mata nya menunjukkan bahwa dia sedang sendirian atau.....memang sedang mengantuk?
yaaa okelah saya akan membahas ini dalam teori.....kesepian.
oke let's start!

apa itu kesepian?
Kesepian merupakan suatu perasaan pedih, sunyi, lengang, tidak
ramai, hidup dalam keterasingan karena kehilangan (Prasetya, 2004).

Kesepian adalah sebuah perasaan dimana orang mengalami rasa yang kuat
kehampaan dan kesendirian. Kesepian sering di bandingkan dengan
perasaan kosong, tidak di inginkan dan tidak penting (www.epsikologi.com, 2009).

Kesepian adalah suatu kesadaran pedih bahwa seseorang memiliki hubungan yang tidak dekat dan tidak berarti dengan orang lain.
Kekurangan tadi menimbulakan kekosongan, kesedihan, pengasingan diri bahkan keputusasaan, perasaan di tolak dalam citra diri yang rendah karena tidak dapat bergaul atau merasa tersisih dan tidak disukai.

Menurut Martin and Osborn (1989) faktor penyebab terjadinya kesepian pada lansia di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : faktor psikologis, faktor kebudayaan dan situasional, serta faktor spiritual
 
tapi saya akan membahas nya dalam factor kebudayaan dan situasional.
Yaitu terjadinya suatu perubahan dalam tatacara hidup dan kultur budaya dalam keluarga. Perbaikan dibidang kesejahteraan sosial, di bidang globalisasi, di komunikasi, informasi, transportasi dan
pendidikan niscaya menimbulkan pengaruh luar yang mengikis budaya masyarakat yang selama ini ada terhadap hubungan antar-anggota keluarga mereka. Nilai kekerabatan dalam kehidupan keluarga semakin melemah dalam keluarga yang mengarah pada bentuk keluaga kecil, terlebih-lebih dalam masyarakat industri dimana lanjut usia terpisah dari anggota keluarga lainnya akibat urbanisasi.
 
mengapa saya mengaitkannya kedalam kebudayaan dan situasional? karena jika saya lihat dari foto di atas, anak tersebut seperti sedang kesepian dan membutuhkan orang yang mampu membuat dirinya nyaman. Terutama dari keluarga anak kecil tersebut, karena dalam foto tersebut tidak terlihat sosok keluarga.

yaa sekian dari saya, kurang nya tolong jangan ditagih, lebih nya tolong dikembalikan.

Source :
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-rurimantik-5514-4-babii.pdf

Foto :
Satria - Bermain dalam bosan (UKM PhotoUp)

Tidak ada komentar: