- SEJARAH
- PENGERTIAN TES PROYEKTIF
- TEORI
- TEKNIK – TEKNIK PROYEKTIF
- Teknik Konstitutif ( menyusun ) : Subyek diberikan materi yang belum berstruktur, kemudian subyek diminta untuk memberi struktur
- Teknik Konstruktif ( membentuk ) : Subyek diberikan materi yang belum berbentuk, kemudian diminta untuk membentuk
- Teknik Interpretatif ( menginterpretasi ) : subyek diberikan materi kemudian diminta untuk menginterpretasi
- Teknik Katartik : bertujuan ketika pada saat subyek merespon akan terjadi pengurangan hambatan – hambatan psikis
- Teknik Rafraktif / ekspresif : subyek diberikan materi / stimulus, kemudian subyek diminta mengekspresikan need, sentimen dan lain – lainnya yang ada padanya.
- Teknik Asosiasi : Subyek diberikan materi kemudian subyek diminta untuk merespon dengan cara mengeluarkan / menyampaikan apa yang pertama kali muncul dalam pikirannya atas stimulus tersebut
- Teknik Konstruksi : Subyek diminta untuk menyusun materi yang belum berbentuk menjadi suatu cerita / gambar. Fokusnya adalah pada hasil subyek
- Teknik Melengkapi : Subyek diberi materi yang belum lengkap kemudian diminta untuk melengkapi
- Teknik Mengatur : Subyek diberi materi / soal yang ada alternatif jawaban kemudian diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan dirinya atau membuat uritan atas dasar pilihan jawaban anda.
- Teknik Ekspresif : Hampir mirip dengan teknik konstruksi, hanya saja materi yang harus dibentuk sifatnya lebih mentah. Fokusnya adalah pada cara subyek menyelesaikan materi.
Tes Wartegg
TAT
CAT – A/H
Tes Ro’
Hand Test
Bender Gestal
SSCT
- CIRI – CIRI TES PROYEKTIF
- Stimulusnya bersifat tidak berstruktur yang memungkinkan subyek mempunyai alternative pilihan yang banyak
- Stimulusnya bersifat ambiguous yang memungkinkan subyek merespon stimulus / materi tes sesuai dengan interpretasinya masing – masing
- Stimulusnya bersifat kurang mempunyai obyektifitas relative. Sifat ini memudahkan untuk mendapatkan individual differences karena masing – masing subyek memiliki kesimpulan yang berbeda – beda dalam mengamati stimulus yang dihadapkan padanya.
- Global approach yang artinya menuntut kesimpulan yang luas.
- KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TES PROYEKTIF
- Rapport dan keleluasaan Penggunaan
- Faking
- Variabel Tester dan Situasi
- Norma
- Reabilitas
- Validitas
Kepribadian
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Source : http://revolusiterapi.wordpress.com/2012/10/17/test-proyektif-dalam-rangka-refreshing-alat/
http://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar